Bicara Musik

Yuk Kenalan sama Heaven Affair!
  • By : Redaksi Bicaramusik.id
  • 9 June 2020

Yuk Kenalan sama Heaven Affair!

Bicaramusik.id – Tidak sedikit musisi Indonesia saat ini seperti Grrrl Gang, Reality Club, Skastra, .Feast bahkan The Panturas yang memulai karir mereka sejak di bangku perkuliahan. Langkah ini rupanya juga dialami oleh salah satu band Indie, Heaven Affair.

Pada Sabtu (7/5), tim Bicara Musik melakukan sebuah interview daring bersama salah satu member, Marco yang mewakili ketiga teman lainnya di Heaven Affair. Langsung saja simak interview kami bersama Heaven Affair berikut ini!

Q: Bisa kenalin dulu ngga nih sebelumnya, siapa aja sih member dari Heaven Affair sendiri?

Marco: Jadi Heaven Affair ada 4 orang, yaitu  Michael Dylino (vocalis dan guitarist rhythm), Enrico Joseph (lead guitarist), Marco Harefa (bassist), Nathanael David (drummer).

Q: Kapan sih Heaven Affair mulai berdiri dan mulai darimana awal terbentuknya?

Marco: Heaven Affair berdiri dari tahun 2015. Tadinya merupakan projek musik duo band dari Enrico Joseph & Michael Dylino terus niatnya band cover lagu orang doang.

Q: Terus gimana nih perkembangannya sampe sekarang ini?

Marco: Terus Rico dan Michael merekrut 3 orang tambahan yaitu Alexander Samuel dan Nathanael David sodara kandung dari Enrico Joseph dan Danil Priyanda, teman kecil dari Michael, Enrico, dan Alex, nah Danil ini tadinya tuh jadi additional terus dia pindah posisi jadi manager, baru si Marco masuk deh. Heaven Affair mulai berkembang semenjak memulai membuat lagu sendiri yaitu single pertama kami berjudul Aléatoire pada pertengahan 2018, semenjak Heaven Affair memulai membuat lagu sendiri, disitu kami memutuskan untuk menjadi band karir dan langsung membentuk konsep, materi, ideologi musik dan rencana Heaven Affair untuk kedepanya dengan matang.

Q: Dari keempat member ini, kalian memang berasal dari universitas yang sama atau bukan?

Marco: Engga, Michael dari Universitas Gunadarma, Enrico dari Universitas Tarumanegara, Nathanael David baru lulus SMA, dan Marco dari Universitas Indonesia, begituuu.

Q: Nah, genre dari musik-musik Heaven Affair apa nih kalau boleh tahu?

Marco: Lagu-lagu Heaven Affair itu gabungan musik kontemporer rock sama musik kontemporer RnB, neo soul & jazz.

Q: Sampai sejauh ini, selain Aléatoire udah ada berapa single lainnya? Kalau ada rencana rilis single baru, kira-kira tentang apa nih?

Marco: Untuk lagu yang dirilis baru dua, Aléatoire sama Lean In Moi. Terus mau ada single ketiga dengan merilis MV dan akhir tahun mau rilis EP.  Judulnya belum ada, tapi tentang manusia yang takut setelah kematian nggak bakal ada apa apa selain pemandangan hitam, gaada surga atau neraka.

Q: Wah, mantep banget tuh! Biasanya kalian kalo bikin lagu banyak ngebahas apa aja?

Marco: Kalo bikin lagu kebanyakan lebih ke tema God Centric gitu jadi kaya lagu lagu yang Heaven Affair buat tuh pembicaraan atau protes kita ke Tuhan, jadinya kayak doa dalam bentuk lagu HAHAHAH. Kalo masalah cinta-cintaan kita emang kepengen juga tapi belum tau kapan. Kalau lagu Lean In Moi tentang unhealthy obsession.

Q: Heaven Affair kan mau rilis single ketiga nih, tapi kan ini ada corona, kira-kira ganggu kalian ga sih dalam penggarapan lagu dan MV-nya gitu? ato masih santai aja?

Marco: Iya, ini corona ganggu banget. Terus lead gitaris kita juga mau sidang skripsi. Tadinya masih ada waktu sebelum corona, tapi sekarang jadi hiatus HAHAHAH.

Q: Ternyata repot juga, ya di masa pandemi ini. Oh iya, selama kalian berkarir, apa aja sih suka dukanya? Kan ada yg baru lulus SMA, terus lo masih kuliah, ada yang semester akhir juga. Gimana tuh?

Marco: Dukanya tuh sebenernya kita agak susah nyesuain jadwal masing-masing, terus kan lead gitarisnya lagi sibuk ngurusin skripsi. Banyak yang paling sering ya perbedaan waktu libur jadi ketika dapet tawaran manggung harus berunding dulu ada yang lagi UAS, ada yang lagi biasa aja, cuman perundingan kita selalu berhasil dan bisa mengambil tawaran manggung tanpa keganggu trus sound technical problems, dua hal itu yang sering jadi duka kita karena dulu kita nekat tanpa sound engineers dan kadang salah satu peralatan kita kaya ada yang rusak, pernah kejadian senar gitar vokalis kita putus dan nyadarnya 15 menit sebelum manggung. Suka citanya banyak, tapi paling sering itu feedback dari penonton dan orang-orang yang gak sengaja kita denger atau tau, karena manajer kita kadang suka undercover di tengah penonton jadi bisa denger opini orang langsung tanpa rekayasa dan yang bikin ga nyangka feedbacknya selalu positif.

Q: Ada ga sih “kiblat” musisi yang sampai sekarang kalian jadikan inspirasi dari lagu-lagu Heaven Affair?

Marco: Kalo secara “kiblat” musik sih ga, tetap ya inspirasi kita karena sering ganti-ganti. Kalo paling sering terinspirasi dari The Strokes, Tom Misch, King Krule, Tokyo Incidents, sama Radiohead, sisanya musisi-musisi jazz, paling itu sih yang sering jadi inspirasi kita. Kalo secara inspirasi menjalani karir dan passion kita untuk selalu semangat, kita selalu terinspirasi sama One Piece, apalagi satu band ngefans semua HAHAHAHA.

Q: Wah, pada suka One Piece? Lucu banget! Oh iya, kalian selain manggung di kampus pernah manggung di mana aja?

Marco: Iyaa, hehe. Kalo selain di kampus rata rata di gigs underground. Waktu itu pernah acaranya Proud Project, Slapdash Festival dan Rockgasm (Februari 2018), Sub The Club (awal Agustus 2018), Unconscious (awal September 2018), ada lagi Nasakom tapi lupa kapan.

Nah, itu dia sedikit wawancara dari Heaven Affair. Buat kalian yang masih penasaran sama karya-karya mereka bisa langsung cek lagu Heaven Affair di bawah ini!

Selain Spotify, telusuri juga kanal resmi Youtube mereka, Heaven Affair serta akun resmi Instagram @heaven.affair.

 

Reporter