Bicara Musik

Usaha Pengarsipan Musik Irama Nusantara di Ujung Tanduk
  • By : Redaksi Bicaramusik.id
  • 6 June 2020

Usaha Pengarsipan Musik Irama Nusantara di Ujung Tanduk

Bicaramusik.id – Irama Nusantara merupakan sebuah yayasan yang bergerak di bidang pengarsipan digital musik nasional. Melalui situs webnya, mereka telah mengunggah hampir 3000 rilisan dari rentang masa “20-an hingga “90-an, harta karun yang mungkin belum pernah didengar bangsa sendiri seluruhnya. Itu baru yang sudah diunggah. Arsip digital musik pop Indonesia yang mereka miliki sudah lebih dari 4000 rilisan terhitung Minggu (31/5) dengan jumlah total 41.953 lagu di dalamnya.

Sayangnya, perjuangan Irama Nusantara melestarikan musik Tanah Air hampir terhenti. Pandemi Covid-19 yang masih berjalan membuat banyak rencana yang sudah dibuat harus tertunda karena masalah sumber daya, terutama finansial.

View this post on Instagram

AKANKAH ARSIP MUSIK POPULER INDONESIA TERKUBUR KEMBALI? Di tengah pandemi dan isu rasial yang sedang marak, dengan berat hati kami pun perlu menyampaikan satu lagi berita buruk. #selamatkaniramanusantara Tujuh tahun lamanya Irama Nusantara telah memberikan kontribusi dalam bidang arsip Indonesia. Kami berupaya menyediakan arsip digital rilisan musik populer dan arsip media massa yang berhubungan dengan musik Indonesia. Data yang telah kami arsipkan dapat diakses melalui www.iramanusantara.org Pada tahun 2020 ini, selain tetap melakukan kegiatan inti, yaitu digitalisasi arsip rilisan musik populer Indonesia, kami juga memiliki berbagai rencana kerja untuk pengembangan arsip itu sendiri, seperti pameran arsip, workshop pengarsipan, dan merilis buku tentang musik Indonesia. Selain pengurus dan pekerja tetap di Irama Nusantara, kami juga dibantu berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun kalangan masyarakat. Akan tetapi, kondisi pandemi Covid-19 berakibat buruk bagi semua kalangan, yang pada akhirnya berdampak juga kepada kami. Dengan demikian beberapa rencana kerjasama kami dengan pihak lain terpaksa ditangguhkan hingga membuat aliran dana untuk operasional yayasan terhenti. Beberapa solusi yang akan kami jalankan, yaitu membuka akun donasi di kitabisa.com, melelang asset dan koleksi piringan hitam kami. Bila upaya ini belum dapat menutup kebutuhan finansial kami, dengan terpaksa kami harus menutup website www.iramanusantara.org pada akhir September 2020. Mari bantu kami, selamatkan Irama Nusantara demi arsip musik populer Indonesia. Terima kasih. #selamatkaniramanusantara #saveiramanusantara #iramanusantara #lagubarudarimasalalu

A post shared by Irama Nusantara (@iramanusantara) on

“Selain pengurus dan pekerja tetap di Irama Nusantara, kami juga dibantu berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun kalangan masyarakat. Akan tetapi, kondisi pandemi Covid-19 berakibat buruk bagi semua kalangan, yang pada akhirnya berdampak juga kepada kami. Dengan demikian beberapa rencana kerjasama kami dengan pihak lain terpaksa ditangguhkan hingga membuat aliran dana untuk operasional yayasan terhenti,” tulis pihak Irama Nusantara di keterangan unggahan media sosial.

Namun, Irama Nusantara belum sepenuhnya menyerah melanjutkan perjuangannya yang dimulai sejak 2013. Mereka masih melakukan usaha di ujung tanduk dengan melelang aset piringan hitam dan membuat donasi yang dapat diakses di sini.

“Tapi jika kondisi tidak membaik selama bulan Juni ini, dengan berat hati kami umumkan bahwa Irama Nusantara harus berhenti beroperasi,” lanjut yayasan yang digerakan oleh para pengisi kancah musik nasional, seperti David Tarigan (pegiat musik) dan Alvin Yunata (jurnalis musik, gitaris Teenage Death Star). “Sementara bila hingga Sepetember 2020 tak ada perkembangan, terpaksa website pun akan kami tutup.”