Bicara Musik

Compadres Sajikan Penjelajahan Lirikal dan Musikal dalam Album Mannasiya
  • By : Redaksi Bicaramusik.id
  • 12 July 2021

Compadres Sajikan Penjelajahan Lirikal dan Musikal dalam Album Mannasiya

Bicaramusik.id — Pada tanggal 9 Juli 2021, Compadres dengan bangga mempersembahkan album penuh pertama mereka yang berjudul Mannasiya. Lagu-lagu bernuansa pop era 70-an dengan komposisi tata suara klasik hadir di dalam album ini. Compadres pun berhasil menjahit 10 lagu, mengusung konsep bergaya combo.

Mannasiya dibuka dengan kemegahan orkestra yang ada di lagu “Patriot Zaman (Overture)”. Syair dan nada-nada yang dibawakan dalam album ini terdengar melankolis sekaligus maskulin, menjadi hasil dari perenungan dan penghayatan. Dengan warna-warni instrumen, Compadres mampu mendominasi musik di dalam Mannasiya dengan tempo middle sampai up beat.

Di hari perilisan, Bicara Musik mendapat kesempatan untuk mengikuti Mannasiya Album Hearing Session lewat Zoom. Berlangsung pada pukul 15.00-17.00, hearing session ini dihadiri oleh keempat personel Mannasiya bersama tim mereka. Cak Hend sebagai manager grup menjelaskan bahwa album ini berisi 5 lagu yang sebelumnya telah dirilis sebagai single, ditambah dengan 5 lagu baru.

Compadres memilih lagu “Phala Wan” sebagai lagu pertama yang diputar, walaupun lagu ini menjadi track terakhir di dalam album. Judul lagu ini adalah bentuk wordplay dari kata “pahlawan”, menjadi dedikasi untuk para tenaga kesehatan yang selalu siap untuk berbagi nyawa mereka di masa pandemi ini. Lalu track ke-9 yang diawali dengan nyanyian paduan suara, “Dimensi Kita” pun menjadi lagu kedua yang diputar sore itu. Bersama iringan piano di dalamnya, sang vokalis bernyanyi, “Di lisan ini / Berkah menyertai mengutarakan / Hikmah yang abadi…”

Selanjutnya, mereka pun memutar “Cumbu Taman Tengah Kota”. Track ke-4 ini merupakan aransemen ulang “Cerah”, lagu yang mereka rilis pada tahun 2017. Kemudian hadirlah lagu “Rentang Buana”, track ke-5 yang menjadi lagu jagoan di album Mannasiya.

Dalam sesi tanya jawab, Hario Nugroho sang bassist mengaku bahwa album ini ia anggap sebagai anaknya sendiri. Walaupun Hario tidak bisa mendeskripsikan perasaannya, ia mengaku bahwa perilisan Mannasiya tentu membuatnya sangat excited. Viqi Fauzi sang gitaris ikut menimpali, bahwa lahirnya album ini menjadi pembuktian setiap personel sebagai musisi. Ia sudah bosan mendengar karya orang lain, dan ingin menciptakan dunia sendiri yang kemudian dibentuk dalam album Mannasiya.

Compadres mampu tampil dengan format chamber dan symphony, melibatkan lini string dari musisi-musisi bagian kelompok orkestra milik Erwin Gutawa. Selain itu, lini woodwind di sini digawangi oleh Harry Winanto, yang menampilkan kesejukan di dalam album. Berapa musisi yang turut hadir dalam pembuatan album ini adalah Bowie Djati (orkestra konduktor), Indra Q (penata suara), dan Edi Kusnadi (operator) yang sukses melakukan proses rekaman di Lontar Studio.

“Dalam album Mannasiya, kami mencoba untuk menghadirkan nuansa opera, dimana antar lagu saling berkesinambungan secara tema, yaitu tentang manusia. Begitu pula dengan sajian musiknya, yang agak menyentuh ranah klasik,” ungkap Adhi Rahman sang komposer, arranger, dan keyboardist. Dalam penulisan lirik lagu, Compadres pun menghadirkan diksi-diksi bahasa Indonesia yang tidak terdengar lumrah dan bersifat multitafsir. “Kami juga menghadirkan suara-suara atau sound yang sudah jarang terdengar di era musik zaman sekarang, tentunya dengan nada-nada yang indah,” tambah Gilang Pramudya sang vokalis.

Album Mannasiya tersedia di layanan streaming digital dan hadir dalam format CD audio. 

Klik di sini untuk baca berita terbaru dari Bicara Musik, dan jangan lupa simak profil musisi kamu juga, ya!